Merupakan buku
bergenre kepribadian dan pengembangan diri, namun unic karena dikupas dengan cara berbeda. Keseluruhan isi buku lebih
menceritakan pengalaman pribadi penulis sehingga tidak monoton dan pembaca tak
merasa digurui. Justru ini menguatkan kita tentang bukti dahsyatnya kekuatan
pikiran yang langsung dialami oleh orang lain.
Ate panggilan
penulis untuk dirinya mengklaim hanyalah wanita biasa, ibu rumah tangga dengan
2 putri yang mulai berbisnis di dunia asuransi jiwa yang disebutnya sebagai
Unity University, sejak thn 2013. Namun Ate memilki mimpi dan jalan hidup yang
luar biasa. Perjalanan hidup ini juga yang memotivasi Ate untuk menulis buku
ini. Motonya adalah tidak ingin menunggu hebat untuk memulai sesuatu. Just do
it!
Ate lahir dari
keluarga broken. Ia memiliki 5 saudara tiri (dari pernikahan pertama sang ibu)
yang kesemuanya tidak suka sama Ate. Ayah Ate meninggalkan keluarga dan menikah
lagi sejak Ate masih dalam kandungan. Jadilah ibunya single parent dengan 6
orang anak. Ketiadaan sang ayah tentu saja membuat Ate lebih mudah diitimidasi
oleh kakak2 tirinya. Ketika kelas 4 SD dia pernah mencoba kabur dari rumah
(entah berapa lama tak dijelaskan) karena tidak tahan. Namun beruntung saat
lulus SMP dia diboyong ke rumah eyang Kakungnya dan dirawat penuh kasih sayang
disana.
Kejadian masa
kecil tak lantas membuat Ate menjadi anak broken yang “rusak” ia justeru
bertekad untuk bangkit. Ia ingin membuktikan bahwa seorang anak broken home
tidak harus hancur, tidak harus salah jalan. Sejak lulus SMP Ate belajar hidup
mandiri dengan bekerja jadi staff administrasi di sebuah swalayan. Learning by
doing tentunya karena dia awalnya gak ngerti sama sekali tentang dunia
penjualan dan administrasi.
Semangat belajar
Ate sangat tinggi. Dengan masih nyambi kerja sana sini, dia melanjutkan SMA,
lalu kuliah di Akademik Sekretari Saint Marry, bahkan nyambi kursus bahasa
Inggris. Ate bertekad untuk bertahan ditengah kerasnya hidup di Jakarta.
Terngiang ucapan kakaknya “kalau mati di Jakarta, mayatnya dibuang di kali,
biar hanyut, karena harga tanah kuburan mahal.” Jadi ate berusaha untuk
bertahan hidup. Harus hidup! Ate juga mencoba berbagai pekerjaan sampai yang
tidak ia suka sekalipun dari mulai administrasi, keuangan, accounting, sampai
handle airline di beberapa international airline. Ini menjadi pengalaman dan
learning luar biasa bagi Ate.
Hidup tak
selamanya ada di atas, saat menikah Ate mengalami masa2 kesuksesannya. Sang
suami punya bisnis trasportasi yang cukup sukses. Ia berada di atas saat itu.
Punya rumah mewah, beberapa mobil, dan tentu kebahagiaan lainnya. Lalu Allah
memberinya ujian. Usahanya terpuruk sampai titik nol, rumah mobil dan semuanya
dijual untuk menutupi utang bahkan masih menyisakan cicilan utang setelah itu.
Emosi suami istri itu menjadi labil dan pertengkaran tentu tak terhindarkan.
Bahkan sampai suaminya pulang ke rumah ibunya. Ate lah yang disalahkan keluarga
sang suami. Tapi ia mencoba bertahan dengan cacian dan makian kakak2 suaminya.
Ate menyadari ia salah. Seharusnya ia mampu memeluk suaminya tatkala suaminya
gagal. Awalnya Ate selalu bersabar ketika suaminya marah, namun lama2 tak tahan
juga sampai terjadi pertengkaran besar itu.
Ate mencoba
kembali mengalah dan itu mampu memperbaiki hubungan dengan suami dan
keluarganyapun kembali membaik. Ia membuktikan bahwa always listening and
understanding dapat memperbaiki masalahnya. Ngalah intinya. Dan mereka mulai
bangkit. Ate mencoba bekerja lagi kali ini di lembaga asuransi yang sebetulnya
ia sangat membenci itu (pada awalnya). Namun ketika ia bekerja di Prudential yg
disebut Unity Universe ia menemukan sesuatu yang lain, kehangatan,
persaudaraan, dan tentu spirit.
Banyak kisah
ajaib dikala ia bangkit dari keterpurukannya itu. Hal-hal sederhana yang
membuat ia semakin berfikir positif bahwa tangan Allah always bekerja ditengah
kesungguhan ikhtiar manusia. Sebagai contoh ketika suatu hari harus menghadiri
training dan terjebak macet, tidak mungkin ia naik mobilnya ke sana, tetiba
datang pertolongan dari seorang bapak pemotor yang mau mengantarnya ke lokasi
training. Setelah training selesai dia bingung mau pulang karena uang didompet
hanya 10ribu dan memang itu uang yang dia miliki, tiba-tiba bapak yang
mengantarkannya pagi tadi menelepon dan menawarkan tumpangan pulang. Masya
Allah. Allah yang menggerakan bapak ini.
Pun ketika
anaknya ulang tahun meminta dibelikan kado, Ate tidak punya uang sama sekali
begitu pula suaminya. Dan saat bongkar-bongkar lemarinya Ate menemukan amplop
berisi uang 300 ribu entah kapan ia naroh uang disitu. Dan berhasil membelikan
kado untuk anaknya, meski kado tak seberapa. Awalnya saya pikir apa sih
pentingnya kado. Tapu ucapan anaknya Ate yang lain membuat saya berfikir ulang
perasaan seorang ibu. “Mama merayakan ulang tahunku di sebuah cafe dengan kolam
renang, dapat crayon carandas, dan banyak hadiah lain, Key bahkan nggak dapat
kado” Dan ucapan itu yang membuat Ate menangis, yah hidupnya telah berubah. Ate
bilang bahwa fakta paling menyedihkan di dunia ini adalah ketika sebagai orang
tua ia tak mampu memenuhi kebutuhan anak2nya.
Dan masih banyak
kisah2 lain yang inspiratif dan lucu. Misalnya ketika Ate nonjok laki-laki yang
meraba-rabanya di kereta. Ketika dia closing asuransi malah ditawarin untuk
jadi istri ketiga (penulisnya cantik hehe). Ketika ia tidur di garasi karena
pulang kemaleman dan tak mau menganggu anak dan suaminya yang sudah tidur. Atau
kisah yang bikin syok ketika bayi temannya ketahuan disewa dari suster
pengasuhnya untuk dibawa oleh peminta-minta. Dan tentu si suster bayi dan si
peminta-minta akhirnya kudu berurusan sama polisi. Suster bayi yang dibayar
mahal-mahal ini tega menyewakan bayi dengan dihargai 10ribu perak untuk diajak
minta-minta. Duh jadi kudu hati-hati juga sama ibu2 yang minta2 bawa bayi
jangan2 banyak kasus bayi sewaan kayak gini yang orang tuanya gak tahu bayinya
disalah gunakan.
Di akhir buku
ini Ate kembali menegaskan bahwa ia mampu menjalani semua masa pahit hidupnya
sampai sekarang ini karena ia selalu positif thinking terhadap apapun yang
menimpanya. Ia percaya bahwa Allah tak akan membebani seseorang diluar
kemampuannya. Allah mengujinya supaya Ate menjadi semakin kuat. Menurut Ate bahwa hidup ini adalah hitam
putih, pertukaran luka dan bahagia, hidup tidak selamanya bahagia. Bagaimana
cara agar sedih bisa bahagia? Carilah kebahagiaan itu. Jangan hanya pinter
download lagu dan film tapi juga kudu bisa download kebahagiaan.
Ate bilang bahwa
shalat khusyuk adalah alat untuk bahagia. Shalat dengan hati. Shalat dengan
taubat dan berjanji untuk tak mengulangi kesalahan, stop meyakiti orang lain
dengan menjaga lisan karena lidah itu lebih tajam dari pedang. Dan lakukanlah
kencan di sepertiga malam sama Allah. Godaannya berat tapi Ate selalu mencoba
untuk melawan godaan itu. “Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat,
tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu memohon kebaikan kepada Allah,
kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah akan memperkenankannya. Demikian itu
terjadi pada setiap malam.” (HR Muslim)
Prameswari, Hati Sri. 2014. Dahsyatnya Kekuatan Pikiran yang Diikuti dengan Tindakan. Tangsel: CR Publising
dimuat juga di indomembaca.blogspot.com
dimuat juga di indomembaca.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment