Cara Membuat Study Plan

Salah satu dokumen yang harus dipenuhi untuk apply beasiswa dan atau apply ke universitas khususnya untuk program magister adalah perencanaan studi (study plan). Interviewer atau pengelola universitas biasanya membutuhkan study plan calon mahasiswa untuk melihat motivasi, tujuan, dan potensi calon mahasiswa untuk melanjutkan studi. Untuk melihat seberapa besar dan seberapa layak kita melanjutkan studi. So, studi plan ini bisa menjadi dokumen yang sangat krusial saat melamar beasiswa atau melamar ke universitas. Content studi plan dapat disesuaikan dengan format yang diberikan oleh provider beasiswa atau univ. Jika mereka tidak menyediakan, bisa bertanya ke orang yang sudah berpengalaman atau tanya eyang google.

Saya membuat studi plan ketika apply beasiswa LPDP dan ketika apply ke universitas. Sebelumnya saya juga hunting contoh-contoh studi plan ke beberapa teman yang sudah berhasil lolos seleksi beasiswa. Ada beberapa pokok bahasan penting yang perlu dipaparkan dalam studi plan, yaitu alasan melanjutkan studi, alasan pemilihan universitas dan program studi, rencana tema/pokok bahasan penelitian tesis, dan rencana setelah selesai studi. 

Jika studi plan tersebut digunakan untuk apply beasiswa, maka kamu perlu menonjolkan apa yang diinginkan oleh provider beasiswa. Sebagai contoh, beasiswa LPDP menginginkan penerimanya adalah mereka yang dapat memberikan kontribusi untuk Indonesia. Maka pada studi plan yang dibuat harus mampu menonjolkan bentuk kontribusi itu, baik dalam alasan lanjut studi, rencana penelitian, ataupun rencana setelah selesai studi. 

Contoh alasan saya untuk melanjutkan studi adalah tertarik untuk belajar lebih dalam tentang manajemen bisnis dan inovasi teknologi dalam bidang agribisnis sejak terlibat pada program pemberdayaan masyarakat yang diadakan oleh Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). Kegiatan saya saat itu adalah mendampingi kelompok ternak dalam start up bisnis. Sebagai informasi bahwa background keilmuan saya sebelumnya adalah Kimia. Saya memilih program studi magister manajemen agribisnis UGM sebagai universitas tujuan karena prodi manajemen agribisnis di UGM tidak hanya menggunakan pendekatan manajemen ekonomi tetapi juga dilengkapi dengan pendekatan manajemen teknologi agribisnis mulai dari budidaya sampai pengolahan hasil. Informasi tentang kelebihan prodi tersebut saya peroleh dari web, jadi saat penyusunan studi plan sebaiknya carilah banyak informasi tentang jurusan dan univ yang akan dituju. 

Dalam studi plan tersebut saya jelaskan juga tentang peran sektor agribisnis di Indonesia, tantangannya, masalahnya, dan apa ide strategis untuk solusinya. Ide solusi strategis ini yang kemudian saya arahkan ke rencana topik penelitian. Meskipun pada realitanya topik penelitian tesis saya berubah setelah kuliah. Itu karena saya memang masih awam di bidang tersebut jadi kajiannya masih dangkal. Dan bisa dibilang juga studi plan saya memang tidak matang karena dibuat semalam :))... saya tahu beasiswa LPDP pun dua pekan sebelum penutupan. Di tahun 2013 beasiswa LPDP belum sebooming sekarang. Btw tidak masalah menurut saya walaupun pada akhirnya topik penelitian kita berubah yang penting effect nya sama-sama besar. 

Setelah saya pelajari lebih dalam topik tesis yang saya jelaskan pada studi plan cukup sulit di tataran aplikasi karena sistem inovasi negara kita masih buruk. Lebih tepatnya awareness tentang sistem inovasi masih sangat rendah jadi butuh effort yang besar untuk implementasinya. Di Sweden saya melihat fenomena yang menarik tentang industri makanan dan dari situ saya mendapatkan ide tesis. Seperti sensei saya bilang cari rumusan masalah itu jangan yang susah-susah, yang simpel-simpel aja tapi outputnya jelas. Intinya untuk topik penelitian itu saya berfikirnya simpel, bisa gak diimplementasikan oleh industri/pengusaha/petani? Meskipun output penelitian memang bisa juga untuk menemukan teori baru atau mendukung teori yang sudah ada. Tapi saya lebih suka yang implementatif.

Saya juga jelaskan di studi plan bahwa hasil penelitian saya diharapkan dapat ditulis ke dalam bentuk buku sehingga dapat menjadi panduan teknis bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan pengembangan sektor tersebut. Ini karena saya suka menulis sehingga suatu saat ingin menerbitkan buku sendiri yang sesuai dengan keilmuan saya. Atau minimal diterbitkan dalam bentuk paper. Alhamdulillah selama studi S2, beberapa paper sudah terbit di proceeding seminar nasional dan satu paper di jurnal internasional sedang dalam tahap review. 

Kemudian, untuk rencana setelah studi magister back to keinginan kita dan amanah kita sebelumnya. Kalau yang sudah bekerja mungkin akan kembali ke tempat kerjanya, yang belum bekerja mungkin akan melamar pekerjaan di mana? Kalau yang mau lanjut studi ya dijelaskan aja mau lanjut S3. Saya ambil opsi lanjut S3 karena memang ada target untuk itu. Dan setelah jadi awardee sayapun baru tahu jika LPDP memberi hak prioritas untuk alumni magister lanjut ke program doktoral tanpa perlu seleksi lagi, yang penting punya unconditional LoA dan surat rekomendasi. Intinya dalam memaparkan rencana setelah studi haruslah jelas. 

So sudah dapat gambaran kan untuk membuat studi plan. Mohon maaf yang sebesar-besarnya request teman-teman di kolom komentar tidak saya balas karena banyak bangedh. Sebagai gantinya saya tulis artikel ini. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi tambahan pengetahuan. 

sumber gambar : http://www.careerindia.com/tips/student-life-8-tips-to-study-effectively-007776.html