Home » , » Untukmu Para Pencari Beasiswa

Untukmu Para Pencari Beasiswa


Untukmu yang sedang mencari beasiswa ijinkan saya berbagi kembali setelah beberapa postingan tentang tips gimana dapetin beasiswa. Artikel ini In Syaa Allah tak kalah penting untuk disimak :). 

Pertama, saya tahu bahwa pada umumnya kita berharap dapat kuliah dengan beasiswa, sebagian orang berharap demikian mungkin karena beasiswa orang tua tak cukup untuk sekolah kita, sebagian yang lain mungkin karena rasa kebanggaan, penghargaan, atau apalah yang membuat kita lebih termotivasi selama studi. 

Kedua, saya tahu bahwa tak semua orang beruntung mendapatkan beasiswa karena memang tak mudah untuk mendapatkan itu. Tidak ada sesuatupun yang bisa kita peroleh dengan instan. Sering-seringlah sharing dengan para penerima beasiswa magister ataupun doktor bahwa ternyata tak mudah mendapatkan beasiswa. Ada harga yang harus dibayar, ikhtiar dan do'a dengan sepenuh jiwa. Mungkin ada yang sampai "berdarah-darah" mencoba sana-sini, mencoba berulang kali, dan pada akhirnya besiswa itu didapat meski sebelumnya mungkin berulangkali gagal. 

Ketiga, semua ikhtiar itu tentang mental. Ada yang sekali mencoba dan ternyata berhasil. Ada yang sekali gagal dan lalu menyerah tak mencobanya lagi. Ada yang berkali-kali gagal dan ia belajar dari kegagalannya lalu mencoba dan terus mencobanya sampai berhasil. Kehendak Allah tetap bekerja dibalik semua kegagalan dan keberhasilan kita. Percayalah, Dia tahu yang terbaik. Maka disamping ikhtiar, kita juga harus meminta kepada Yang Maha Pemilik Kehendak, dalam do'a-do'a kita.

Keempat, tentang mental dan profesionalisme. Banyak dari kita menginginkan sesuatu diperoleh serba instan. Mengedepankan bertanya daripada mencari terlebih dahulu. Tidak memperhatikan etika saat berkomunikasi. Contoh kecil banyak yang kirim pesan via email atau jaringan pribadi lainnya ke saya "to the point" tanpa perkenalan diri, tanpa pembukaan, dan yang bikin "gerah" kalo sudah pakai tanda tanya banyak (????). Cukuplah satu saja tanda tanya-nya (?) saya paham ko jika ada tanda itu pastilah kalimat tanya. Sejujurnya saya paling cerewet untuk masalah etika berkomunikasi lewat jaringan pribadi terutama lewat email, termasuk teman-teman dekat saya yang sehari-hari berkomunikasipun selalu saya ingatkan "ayo dong belajar profesional dalam berkomunikasi!" banyak yang protes "ko harus gitu mbak tri?" "iya dong harus belajar, kalau gak belajar dari sekarang, kapan lagi?" Baiklah kalau sesama teman saya masih ada toleransi. Kalau untuk urusan penting gimana hayo? Misalnya kita lagi butuh banget nih surat rekomendasi untuk apply beasiswa dan rupanya tidak ada respon atau ditolak oleh yang bersangkutan gegara surel yang kita kirimkan tidak profesional. Saya pernah menolak saat diminta menjadi juri LKTI oleh salah satu Univ di Jateng gegara surel nya tidak profesional padahal sudah saya ingatkan. 

Masih tentang mental dan profesionalisme. Saya tergelitik untuk ngepost ini yang baru saya baca beberapa menit yang lalu. 


Salah satu kelemahan kita pada umumnya adalah langsung bertanya sebelum mencari terlebih dahulu. Saya ingat betul nasehat seorang teman HLN MITI KM ketika beliau memberikan tips berkomunikasi dengan profesor di Univ LN, biasakanlah mencari tahu jawabannya terlebih dahulu sebelum bertanya, jika sudah mencari tahu dan ternyata belum menemukan jawabannya maka barulah bertanya. Janganlah perlihatkan kemalasan kita kepada orang lain. Ini juga alasan mengapa saya tak merespon permohonan email essai dan studi plan karena di blog ini sudah ada. Studi plannya memang tidak diposting lengkap, cukuplah dengan gambaran umumnya. Jika teman-teman membaca artikel saya tentang tips beasiswa LPDP secara utuh pasti disana akan ditemukan contoh essai dan study plannya. Sejujurnya geli juga saya baca capture komentar di atas, hanya bisa geleng-geleng kepala... Come on jika ingin tahu suatu informasi dibaca dulu secara utuh informasi yang sudah ada. Kalau untuk membaca informasinya saja sudah malas gimana mau dapetin beasiswanya. 

Ayo lah teman-teman semangat ya, ikhtiar...ikhtiar...ikhtiar...do'a...do'a...do'a... seimbangkan dunia akhiratnya. In Sya Allah, Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita :). 

10 komentar:

  1. aslmkm mba tri, salam kenal mba.mohon share contoh dokumen essay, surat rekomendasinya studi plannya mba. saya ibu rumah tangga, insyaAllah mau kuliah lg mba..jazakallah sebelumnya mba.wassalamu’alaikum
    putrisan_2004@yahoo.com

    Putri

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum...
    subhanallah...
    luar biasa tulisan mbak,,semoga menjadi ladang amal, ilmu dan iman karena sudah shared pengetahuan bagi kami yang masih kebingungan tentang beasiswa LpDP
    terimakasiih mbak :)

    ReplyDelete
  3. Assalam mba
    saya arni mba. Saya ingin skali dftar di lpdp i.Allah. smoga bsa ikut dan lulus di univ yg saya inginkan.

    Mohon dbantu mba untuk dishare contoh study plannya.
    Trima kasih

    ReplyDelete
  4. assalamu'alaikum kakak, tulisanya keren,...
    keren keren dan keren banget...apalagi artikel yang di atas, sepakat banget deh pokoknya. attitude yang begituan cakep kalok ditegesin.hihihi....
    mohon do'a jugak nggeh kakak, biar bisa nyusul dapet LPDP jugak, :D

    ReplyDelete
  5. assalamualaikum mbak saya mau nanya nih mbak kan saya mau juga nih apply beasiswa lpdp tapi saya dari jurusan pendidikan matematika trus s2 insya allah saya mau ambil pendidikan matematika juga, tpi dipilihannya nggak ada jurusan pendidikan matematika. minta sarannya mba? makasih sebelumnya mbak.

    ReplyDelete
  6. assalamualaikum mbk..salam kenal
    saya devina, saya mau mencoba daftar beasiswa LPDP mbk,
    mohon maaf sebelumnya mbk apakah saya boleh minta contoh essay, rencana study dan rencana tesis karena saya masih bingung..

    terimakasih banyak mbk
    (email: devina.rahmadiani@gmail.com)

    ReplyDelete
  7. Selamat malam Mbak Tri. Nama saya Dian Azalia, sekarang saya sedang kuliah di Universitas Brawijaya, Malang.

    Mbak, saya mau nanya-nanya soal mencari beasiswa dan kuliah di luar negeri. Kebetulan saya kurang aktif di organisasi waktu kuliah karena beberapa alasan tertentu. Apakah itu akan mempersusah saya dalam mendapatkan beasiswa baik dari Pemerintah Indonesia maupun dari Pemerintah Negara Tujuan? Saya maunya melanjutkan S2 di Wageningen University, Holland. Menurut Mbak, lebih baik mencari beasiswa dari dalam negeri atau dari negara tujuan?

    Mohon balasannya ya Mbak. Via komen di sini nggak masalah, tapi kalau bisa lebih privat ke email saya (agnesdian95@gmail.com). Terima kasih banyak Mbak Tri. Selamat malam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. selamat malam mbak dian, mohon maaf baru saya reply. jikalau belum punya pengalaman organisasi bisa menonjolkan kelebihan lain, mungkin publikasi, penghargaan, atau prestasi lainnya. mulai tahun 2016 kuota beasiswa LPDP luar negeri dibatasi hanya 45%, sisanya dalam negeri. silahkan dipertimbangkan peluangnya mbak, mbak dian yang lebih tahu kapasitas diri dan kesiapannya :)

      Delete
  8. assalamualaikum. Mbak tri hanifa, salam kenal, salam ukhuwah dari saya.
    Perkenalkan saya mae, lagi gugling mencari info tentang tips beasiswa lpdp tahun ini, dan saya menemukan postingan yang bikin greget dari mbak.
    nice... terhunus dalem sekali setelah baca postingan ini.
    yap, memang harus belajar lebih prOfesional karena untuk sukses tidak ada kata instan, tidak ada "ada kadabra" kayak sulap hehehe
    thanks ya mbak atas tulisannya, bermanfaat sekali. ^_^

    ReplyDelete
  9. Assalamu alaikum wr.wb.
    Perkenankan saya untuk sekedar memperkenalkan diri saya ya mba,
    baiklah
    Nama saya:Djunaidi Tauda.Pekerjaan saya saat ini sdalah PNS vertikal di salah satu UPTD(Unit Pelaksana tekhnis Daerrah)dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
    Saya mendapatkan informasi tentang beasiswa afirmatif program Magister dan Doktoral melalui surel LPDP KEMDIKBUD.Adapun program beasiswa afirmatif tersebut dikhususkan bagi putra daerah Asli yang berdomisili di wilayah Indonesia Timur tepatnya yang berasal dari daerah Maluku,Maluku Utara dan NTT.Saya sangat tertarik dan berkeinginan untuk bisa mendapatkan beasiswa tersebut.oleh karena itu saya berusaha mencari referensi dari orang2 yang pernah/telah memperoleh program beasiswa dari LPDP tsb,dan kebetulan saat saya searcing melalui intrrnet saya mendapatkan blog nya mba yang mau berbagi TIPS2nya cuman masih ada yang terasa masih kurang dalam tulisan2 di blog tersebut terkait dengan persyaratan bagi calon pelamar yang harus memiliki TOEFL dll,Nah kendala kami yang di daerah (indonesia Timur) ada di faktor bahasa inggrisnya,nah gimana klo persyaratan ini tdk bisa terpenuhi apa sebaiknya saya tdk perlu repot2 tuk mengajukan lamaran beasiswanya?sementara satu sisi saya sangat berkeinginan sekali dan sudah menjadi mimpi saya untuk bisa bersekolah/menempuh pendidikan di luar negeri.oh ya..sebagai informasi tambahannya kalo Pendidikan terakhir saya adalah magister Ekonomi di salah satu PTN di daerah saya.mohon Penjelasannya mba..terima kasih.wassalam
    email saya :tauda eddy@yahoo.co.id

    ReplyDelete

Popular Posts

 
Support : facebook | twitter | a-DHA White Series
Copyright © 2013. Moving Forward - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger