Home » , » Allah Maha Baik

Allah Maha Baik


Perjalanan berkendara jarak jauh selalu menyisakan hal tak menyenangkan mengingat saya fobia naik kendaraan tertutup. Hal yang paling sering dan mostly terjadi saat perjalanan jauh adalah migren seperti halnya saat mudik beberapa waktu lalu. Perjalanan travel yang normalnya ditempuh sekitar 8 - 10 jam telah memakan waktu lebih dari 12 jam. Saat itu saya lupa menyiapkan paracetamol dan migren saya kumat padahal perjalanan masih jauh. Mau meminta ijin berhenti di apotek juga tidak enak dengan pak sopirnya mengingat jalanan macet, jadi kendaraan berjalan seolah berlomba dengan kendaraan lainnya. 

Alhamdulillah saat itu menjelang makan malam dan pak sopirnya sudah merencanakan akan berhenti di warung makan. Nah berdasarkan pengalaman biasanya tempat istirahat yang disinggahi hanya khusus yang ada rumah makan, toko oleh-oleh atau mushola. Jadi satu-satunya harapan saya kala itu hanya lewat do'a supaya saya bisa menemukan warung atau apotek terdekat sekitar rumah makan tersebut. Saya pernah mendengar bahwa waktu perjalanan adalah saat yang makbul untuk berdo'a. Jadi saya berdo'a sama Allah sambil visualisasi (ini pakai teknik law of attraction) agar saat berhenti makan nanti saya  membeli obat di sekitar rumah makan, saya tidak menyebutkan secara spesifik warung atau apotek dan tidak menyebutkan secara spesifik jenis obatnya, tapi hati terdalam saya, saya ingin paracetamol. Saat itu saya berusaha menahan sakit kepala yang semakin pening.

Alhamdulillah beberapa jam kemudian, kami sampai di warung makan. Sesampainya di lokasi, yang pertama kali saya cari adalah warung klontong atau apotek namun hilalnya tidak nampak. Sayangnya informasi dari pemilik rumah makan di daerah tersebut memang tidak ada warung apalagi apotek. Lalu ibu pemilik warungnya bertanya, apa kebutuhan saya dan saya sampaikan sedang sakit kepala dan membutuhkan obat paracetamol. Qadarullah ibunya ternyata punya stok paracetamol dan kemudian saya diberi dua buah, saat mau saya bayar beliau tidak mau. Alhamdulillah.

Apa yang ingin saya sampaikan adalah, Allah itu Maha Baik yang akan selalu mendengar dan mengabulkan semua do'a - do'a kita. Satu yang kemudian saya dapatkan hikmah dari kisah tadi adalah tanpa kita sadari, Allah seringkali memberi hal yang lebih baik dari apa yang kita minta, karena seringkali apa yang kita minta itu sifatnya empiris dari apa yang pernah kita atau orang lain alami dengan panca indra kita sebelumnya. Seringkali kita mengabaikan hal-hal yang beyond our reach karena kita anggap itu mustahil. Padahal tidak ada hal apapun yang mustahil bagi Allah. Contohnya sesimple yang saya sampaikan dari kisah tadi, saya minta sama Allah agar bisa beli obat sakit kepala tapi ternyata Allah malah menghadirkan orang lain yang memberikan saya obat tanpa saya harus beli. Tujuannya sama, tapi Allah memberi saya opsi yang lebih baik untuk mencapai tujuan tersebut. Dan setelah saya analisa, saya menemukan banyak sekali pengalaman yang membuktikan bahwa Allah itu Maha Baik, saya ingin apa, tapi Allah memberi saya jauh lebih baik dari apa yang saya minta. 

Maka pesan saya, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah. Jangan pernah berhenti meminta sama Allah. Do'a adalah bukti keimanan, bukti bahwa kita hanya menggantungkan harapan sama Allah. Yang terjadi seringkali kan kita bergantung kepada manusia yang pada akhirnya dikecewakan jika ternyata yang terjadi tidak sesuai harapan. Allah itu satu-satunya dzat yang nggak akan nge-php kita loh. Apapun do'a kita Allah akan mengabulkannya dengan tiga cara: dikabulkan saat itu juga, dikabulkan nanti di waktu terbaik menurut Allah, atau diganti Allah dengan perkara yang lebih baik. Kadangkala baik menurut kita itu subyektif berdasarkan nalar dan rasa kita, padahal bisa jadi apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Jadi apapun do'a, harapan, keinginan kamu, mintalah sama Allah then surrender, lepaskan (let go) artinya apapun hasilnya berserahlah sama Allah. Ada beberapa tips agar kita mampu berserah dan melepaskan keinginan kita hanya pada Allah, yakni melepaskan diri dari hasil atau jangan terobsesi; fokus pada kehidupan kita saat ini (be productive, self-growth), istilah psikologinya belajar mindfulness dan terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik karena karakter membentuk takdir kita; dan yang terakhir saat rasa tidak percaya diri muncul atau saat kita ragu apakah doa kita akan dikabulkan atau tidak, tanyalah kepada diri sendiri "who am I not to trust?" "kita ini siapa sampai nggak percaya sama Allah?" Tiga hal ini yang saya praktekkan saat saya sedang fokus meminta sesuatu sama Allah dan so far semuanya works, some of them work unexpectedly dan menurut saya ini amazing, Allah Maha Baik.

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

 
Support : facebook | twitter | a-DHA White Series
Copyright © 2013. Moving Forward - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger