Curhat Melow-ku

Akan halnya kesusahan, memang harus diakui kadang akulah penyebabnya. Maka akan menjadi indah tawaran dari Allah agar manusia mensucikan diri. Jika aku sudah bersih kembali atau paling tidak ada upaya pembersihan diri maka Allah pun akan berkenan untuk mendekat kembali kepadaku, dan memperbaiki kualitas hidup dan kehidupan aku. Di mata Allah semua manusia berkesempatan sama, berkesempatan memperbaiki diri, dan berkesempatan memperoleh ampunan dan rahmat-Nya kembali. Bukankah Firaun saja diberi kesempatan untuk bertaubat? Kalau saja kepada Fir'aun yang tingkat kejahatannya sudah diabadikan dalam Al-Qur;an Allah masih memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan beroleh rahmat-Nya, apalagi kepada ku? Aku tidak bisa membandingkan diriku dengan Fir'aun, tapi aku rasa dosaku tak sebesar dosa Fir'aun. Mudah-mudahan Allah berkenan mengampuniku dan mengubah jalan hidupku. Kepada aku yang merasa berdosa besar, kepada aku yang berdosa banyak, ketahuilah sesungguhnya Allah menunggu pintu-Nya diketuk untuk kemudian Dia beri ampunan, maaf, dan karunia.

Beruntunglah manusia yang bertuhan kepada Allah. Coba perhatikan betapa baiknya Dia "Wahai Bani Adam, apabila engkau mengajukan permohonan dan mengharap kepada-Ku, kuampuni segala yang ada padamu tanpa peduli. Wahai Bani Adam, sekalipun dosamu bertumpuk-tumpuk hingga setinggi langit, tapi kemudian engkau meminta ampunan pada-Ku, niscaya kuampuni dosamu. Wahai Bani Adam, sekiranya engkau datang dengan dosa setimbang bumi, kemudian engkau menemui Aku dalam keadaan tidak mensekutukan Aku dengan sesuatupun, nisacaya Aku karuniakan ampunan setimbang dosa itu." (HR. Tirmidzi). Begitulah Allah memberi kabar, membesarkan hati para pendosa, memotivasi para pembangkang, bahwa Dia selalu berkenan menerimanya kembali, dan bahkan akan menghapuskan semua kesalahan dan dosa. 

"Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh, maka kejahatan mereka akan diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Furqon: 68-70).

Wahai Rabb-ku, sesungguhnya kesulitan demi kesulitan yang aku temui adalah kesulitan yang berasal dari kebodohan aku sendiri. Dan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut, aku sering berlaku sebagai orang-orang yang kalah, lemah, aku berfikir bahwa tak satupun yang bisa aku atasi. Wahai Rabb ku, segala kekuatan ada ditangan Mu. Kalaulah aku berfikir pada ketidakmampuanku menghadapi kesulitan-kesulitan ini, maka yang terpampang adalah tembok besar yang menghalangi dan batu besar yang menghimpit. Tapi demi melihat kemampuan-Mu yang tiada terbatas, dan anugerah kekuatan besar yang tersembunyi pada diri ku yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang menemukannya, maka bolehlah aku berharap bahwa semuanya pasti bisa aku hadapi dengan baik. La hawla wala quwwata illabillah. Tiada daya upaya kecuali kekuatan-Mu.

Selalu ada harapan ditengah kesulitan #nasehat ust. Yusuf Mansur. Dan selalu ada kesadaran baru setiap kali aku mendengar atau membaca nasihat-nasihatnya. Ya Allah limpahkan keberkahan untuknya dan keluarganya, sehatkan jiwa dan raganya, muliakanlah hidupnya, ampunilah dosa-dosanya, dan berikanlah balasan terbaik atas setiap amal dan ibadahnya. Amin ya Rabb.

Refleksi awal tahun baru Hijriyah, semoga Allah memudahkan aku untuk menjadi pribadi yang lebih baik.