Home » , » Hebatnya Provokasi Media

Hebatnya Provokasi Media


Saya paling senang mengakses berita lewat internet, baik itu melaui sosmed ataupun website. Membaca berita dari internet, selain praktis, sumbernya melimpah, juga selalu up to date. Namun tak jarang saya juga dibingungkan dengan pemberitaan yang kontras antara media satu dengan media lain. Dimana media yang satu terkesan menjatuhkan, sedang media lainnya melakukan pembelaan. Tak sedikit pembaca yang kemudian terprovokasi berita-berita "yang seringnya belum jelas kebenaran atau sumbernya" tersebut. Buktinya bisa kita simak di postingan komentar yang lebih banyak hujatannya daripada kiritik/saran yang membangun. Komentar yang berisi hujatan, kata-kata kotor, bahkan binatangpun diabsen disana. Sering saya tak sanggup membacanya karena miris. 

Menyaksikan hal tersebut saya hanya bisa istighfar dan mengelus dada. Seperti itukah mental pemuda Indonesia? Yang sering pada kasih komentar anak-anak muda loh. Budaya menelan mentah suatu isu sepertinya sudah cukup memprihatinkan. Alih-alih mencari berita yang benar, malah ikutan memprovokasi. Siapa yang salah kalau begitu? Media yang sering "membesar-besarkan" isu bahkan ada yang terang-terangan memutarbalikan fakta ataukah masyarakat yang terlalu responsif? 

Saya nilai keduanya salah. Media, seharusnya netral memberitakan semua berita sesuai kadar dan kejadian sebenarnya sehingga menjadi wacana dan edukasi positif bagi masyarakat yang haus perkembangan mutakhir dunia terkini. Namun katanya (wallahu'alam) sebagian media berisi content pesanan, artinya jika berita itu tentang "rival" maka yang benarpun akan tampak samar-samar bahkan bisa jadi salah dengan pemutarbalikan fakta tadi. Sebaliknya jika berita itu punya "teman" maka yang salahpun akan ditutupi sehingga tampak benar.

Pembaca, juga salah karena terlalu responsif dengan fenomena media yang sebagiannya tidak fair tadi. Maka solusi bagi pembaca seharusnya membaca berita dengan isu yang sama di lebih dari satu sumber. Gak hanya artikel tapi juga tonton video-nya (jika ada). Video insya Allah kecil kemungkinan direkayasa, bahkan video amatiran yang sering dimuat di youtube bisa jadi lebih jujur daripada video profesional. Sedangkan tulisan peluang besar direkayasa sama penulisnya apalagi yang menampilkan statemen individu yang tidak mencantumkan sumber yang jelas. Saya yakin, jika ada dua berita yang kontras salah satunya insya Allah benar. Tugas kita mencari berita yang benar ini dengan cara yang bijaksana. 

Yuk kita belajar menjadi pembaca yang bijaksana :)!

1 komentar:

Popular Posts

 
Support : facebook | twitter | a-DHA White Series
Copyright © 2013. Moving Forward - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger