Malam-malam iseng buka yahoo news ada berita yang cukup menarik bagi saya. Mengapa Selebritis Korea Rentan Bunuh Diri? Di dalam news tersebut dipaparkan bahwa angka bunuh diri artis di korea cukup tinggi. Dan walaupun tidak ada catatan akurat secara statistik namun tingkat bunuh diri di kalangan artis Korea ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan artis di Amerika, Eropa atau Jepang. Yang mencemaskan lagi adalah peristiwa bunuh diri para seleb ini tidak jarang diikuti oleh para penggemarnya. Oh Kangsub seorang psikiater di RS Kanbuk Samsung mengatakan bahwa ketika seorang artis bunuh diri penggemar mereka akan mengikuti aksi sang idola. Sungguh ironis.
Saya mencoba search berita lain dengan keyword angka bunuh diri di Korea ternyata hasilnya cukup mencengangkan. Salah satu artikel menuliskan bahwa bunuh diri di Korea menempati posisi tertinggi di dunia. Tahun 2009 jumlah kasus bunuh diri mencapai 14.579 yang menunjukkan kenaikan sebesar 18,8 % dari 12.270 kasus di tahun sebelumnya. Ini berarti tingkat bunuh diri pada tahun 2009 saja sudah sekitar 29,9 % untuk setiap 100.000 orang. Total populasi di Korea pada tahun tersebut adalah 48.746.693 jiwa.
Berdasarkan data OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) pada tahun 2010 menunjukkan angka 21,5 % kasus bunuh diri dari setiap 100.000 orang. Dari data ini, Korea tetap menduduki peringkat teratas kasus bunuh diri dari 30 negara anggota OECD.
Sebenarnya apa penyebab tingginya angka bunuh diri di Korea? Hwang-Sang Min, spikolog dari Yonsei University mengungkapkan bahwa orang Korea cenderung membentuk identitas mereka sesuai dengan pandangan orang lain terhadap dirinya. Selain itu, mereka juga memilki konsep Han yaitu konsep bersikap diam dan berusaha tabah walaupun dalam keadaan marah. Pada kasus selebritis Korea, bunuh diri banyak disebabkan karena para artis ini tidak bisa melaksanakan konsep Han dengan baik. Pekerjaan sebagai selebritis yang sangat lekat dengan urusan popularitas membuat konsep Han sangat berat untuk dilaksanakan terutama jika mereka sedang mengalami situasi buruk. Hal ini memicu para artis menjadi frustasi, depresi, dan akhirnya menyerah dengan cara bunuh diri.
Faktor kedua adalah kurangnya program konseling di kalangan masyarakat Korea. Budaya Korea yang cenderung tertutup membuat orang yang sedang bermasalah terutama artis malu jika ketahuan publik pergi ke konseling atau malu jika diketahui oleh orang lain sedang depresi.
Faktor ketiga yakni tidak adanya Agama. Agama juga memegang peran penting dalam tingginya kasus bunuh diri di Korea. Hampir setengah dari penduduk Korea tidak memilki agama (atheis) sehingga ketika mereka mengalami depresi, penghargaan terhadap nilai kehidupan teramat rendah.
Faktor keempat adalah adanya kepercayaan teori reinkarnasi, sehingga orang yang sedang mengalami masalah berat cenderung lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya. Mereka mempercayai bahwa dengan cara mati mereka akan dapat menjalani kehidupan baru yang mungkin lebih baik dari sekarang.
Pihak kepolisian memperkuat laporan berbagai faktor tadi sebagai penyebab tingginya kasus bunuh diri di Korea. Menurut laporan kepolisian bahwa 28,8 % kasus bunuh diri disebabkan oleh masalah psikologis/psikiatris, 21,88 % karena masalah fisik/penyakit (mungkin depresi akibat sakit yang tidak kunjung sembuh), dan 16 % akibat masalah ekonomi. Dari pihak kepolisian tidak dijelaskan berapa persen angka bunuh diri yang disebabkan karena faktor agama. Namun saya berpendapat bahwa sekian angka bunuh diri di Korea faktor pemicu utamanya adalah karena mereka tidak punya agama dan tidak mengenal Tuhan sehingga tidak dapat menghargai nilai kehidupan.
Usia yang paling rentan pada kasus bunuh diri ini adalah mereka yang berusia di atas 61 tahun (31,65 %), diikuti kelompok usia 41-50 tahun (19 %), kelompok usia 31-40 tahun (17,2 %), dan sedangkan kelompok usia 51-16 tahun sebanyak 16,65 %.
Sebagai langkah antisipasi, kabarnya pemerintah Korea saat ini sedang gencar menggalakan program konseling di rumah sakit untuk membantu para warga yang sedang depresi.
Mungkin bisa diusulkan kepada pemerintah Korea agar melakukan terapi ruhiyah dan memperkenalkan masyarakat agar mengenal Tuhan dan agama agar kasus bunuh diri berkurang. Ini peluang besar untuk dakwah di Korea. Ayo muslim Korea segera bergerak. Bahu membahu dengan pemerintah untuk menurunkan angka bunuh diri di Korea ^__^.
sumber gambar: http://addiens.files.wordpress.com/2010/01/gantung-diri-kartun.gif
sumber gambar: http://addiens.files.wordpress.com/2010/01/gantung-diri-kartun.gif
0 komentar:
Post a Comment