Home » , » Berburu Profesor

Berburu Profesor


Hehe... serem. Kalo mau kuliah ke luar negeri, ini sangat penting. Kalo udah dapat LoA Prof insya Allah beasiswa pasti dapat deh. Seorang alumni UI dengan IPK hanya 2,8 berhasil dapat beasiswa pemerintah Italia karena dia dapat Prof hasil dari korespondensi. Btw jangan sembarangan pilih Prof loh ya. Dipastikan prof yang kita hubungi adalah prof yang kita ingin join di lab nya. Kamu bisa cari info tentang Prof yang mau kamu kontak di data faculty atau academic atau lab university yang mau kamu tuju, atau kamu bisa juga search mereka dari jurnal yang kamu tertarik dengan penelitian itu. Biasanya di sana ada alamat email, nah kamu tinggal korespondensi aja. Kalo punya teman yang kuliah di luar negeri lebih baik lagi, bisa minta banyak info para prof yang lagi butuh mahasiswa. Karena ada juga loh beberapa prof luar negeri yang udah cocok banget sama mahasiswa Indonesia jadi saat cari mahasiswa baru dia minta nya orang Indonesia. Tapi kamu kudu pastikan dulu bahwa research on going-nya sama dengan study plan-mu. Soalnya kalo tidak sama dan kamu mau coba join maka kamu kudu merubah study plan-mu, dan itu tidak mudah karena berarti kamu harus cari referensi dari nol lagi. Hehe... pengalaman. Dan kalopun kamu sudah buat study plan, jangan kaget juga kalo ternyata prof meminta kamu untuk mengikuti risetnya karena biasanya mereka punya banyak proyek riset yang mungkin saja temanya beda dengan study plan-mu.

Berikut ini beberapa tips ketika saya korespondensi dengan beberapa Prof di Univ. Korea Selatan dan Taiwan:
  1. Buat daftar prof yang mau dihubungi. Caranya, pertama cari dulu daftar universitas di negara yang mau kita tuju, googling aja pasti ada ko. Cek School/Department-nya satu per satu apakah ada jurusan yang sesuai dengan minat kita atau tidak. Data department ini biasanya ada di bagian menu academic. Kalo Department-nya available, cek Lab yang sesuai minat kita. Contoh Univ: Gwangju Institute Science and Technology, School: Material Science and Engineering, Lab: Soft Nanomaterials and Energy Laboratory. Misal saya pilih lab itu karena disana dilakukan riset nanokomposit polimer untuk aplikasi pada fuel cell yang itu sesuai minat riset saya. Atau yang khusus Kimia, bisa pilih school: Natural Science, Department: Chemistry, Lab: (exmp.) Inorganic Chemistry.
  2. Kemudian cari data daftar Prof di Lab tersebut, biasanya disitu ada daftar prof, cp dan emailnya, pilih aja salah satu yang major-nya atau research experience-nya sama dengan study plan kita. Kalo major-nya no description berati kita kudu cari satu per satu jurnal mereka. Bisa juga minta info ke mahasiswa Indonesia yang kuliah di univ tersebut jika masih tetap kesulitan. Hehe... ini yang bikin repot. Btw dinikmati aja ^____^.
  3. Untuk memantapkan pilihan, kita bisa cek project riset di lab tersebut, beberapa Univ biasanya ada yang mencantumkan research on going-nya secara spesifik jadi kita bisa tahu lab tersebut sekarang lagi mengerjakan riset apa, namun ada juga yang hanya memberikan gambaran risetnya secara umum.
  4. Selanjutnya, jika mantap dengan Prof tersebut, kita bisa cari jurnal Prof tersebut di internet (bisa search di sciencedirect.com atau springer.com) dengan mengetikkan nama Prof tsb di kolom author. Jika menemukan full text papernya akan lebih baik, kalopun tidak, kita bisa baca abstraknya saja. Kalo saya lebih suka download full text-nya dengan bantuan teman, karena kalo saya download sendiri harus bayar minimal US$32. Jurnal ini penting utk bahan korespondensi kita dengan Prof. Bahkan beberapa Prof ada yang minta dibuatkan resume beberapa jurnal-nya sebagai syarat untuk diterima join di lab-nya.
  5. Jika topik2 research yang beliau kerjakan sesuai dg study plan saya, maka saya lakukan korespondensi Prof tsb lewat email, namun jika tidak sesuai maka tidak saya kontak, karena prof tentunya akan memilih mahasiswa yang minat risetnya sama dengan riset yang sedang beliau kerjakan. Hehe... makanya gampang2 susah dalam cari prof ini.
  6. Coba tunggu sekitar satu pekan balasan email beliau, jika dalam satu pekan tidak di balas, coba kirim ulang email kita, jika masih gak di balas juga, sebaiknya cari prof lain lagi aja.
  7. Jika respon beliau bagus, dan kita boleh bergabung di lab-nya pastikan minta rekomendasi untuk apply beasiswa, ini penting karena salah satu tujuan kita hubungi Prof kan untuk dapat rekomendasi beasiswa. Sebutkan saja beasiswa yang kita inginkan, beasiswa pemerintah kah, atau dari Univ. Yang jelas kalo Prof nya sendiri gak mungkin kasih beasiswa, kecuali semacam insentif jika kita mengerjakan proyek beliau, itupun jika ada proyek.

Jangan sedih juga kalo email kita gak di balas, maklum mereka orang2 yang super sibuk, sehingga mungkin tak sempat buka email kita. Atau bisa juga email kita masuk spam. Teman saya yg dapat beasiswa di jepang sudah kirim ratusan email baru dapat prof. Dan saat kirim email, kita harus gunakan pengantar yang singkat, sopan, dan jelas. Subject email-nya jangan lupa diisi ya. INGAT, NET ETIKET! Kebiasaan buruk mahasiswa Indonesia kalo kirim email tidak menggunakan pengantar yang baik. Ini kasus yang banyak saya temui ketika berurusan dengan mahasiswa2 dari berbagai kampus mitra MITI-Mahasiswa. Tak jarang saya hanya dapat kiriman email berupa attachment tanpa ada penjelasan maksud dan tujuannya. Atau kalopun ada pengantar hanya ucapan salam. Kalo ini kita lakukan untuk urusan profesional yakin deh udah didiskualifikasi duluan. So belajar profesional ketika berkomunikasi via email, meski hanya kepada teman kita sekalipun.


Saat berkorespondensi dengan Prof biasanya saya akan memperkenalkan diri, cerita singkat darimana saya tahu Prof tsb, tujuan saya kirim email dan mengapa beliau yang saya pilih. Lebih baik jika kita bisa memberi komentar pada jurnal beliau yang sudah kita baca. Tak lupa saya juga melampirkan CV dan study plan sebagai bahan pertimbangan. Hasilnya, ada yang merespon, namun ada juga yang tidak. Kalo mereka lagi gak butuh mahasiswa ya mereka pasti bilang gak menerima mahasiswa baru di lab mereka, dan kalo Prof nya baik pasti dikasih tahu kapan kira2 mereka butuh mahasiswa dan saya diminta untuk mencoba lagi next semester atau next year. Perkuliahan di negara yg memiliki 4 musim biasanya di mulai fall atau spring. 

Yang sudah berpengalaman mendapatkan prof. saya sangat senang jika mau berbagi disini :).

source of image: 

1 komentar:

  1. Terima kasih atas tulisannya yang sangat membantu trihanifa...

    ReplyDelete

Popular Posts

 
Support : facebook | twitter | a-DHA White Series
Copyright © 2013. Moving Forward - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger