Mari saya
ceritakan sebuah kisah. Benar ketika Allah ingin kita mendapat kebaikan, Allah
akan kasih cara dari jalan yang tak pernah kita duga untuk meraih kebaikan itu.
Malam tadi saya merasakan dada yang sesak. Bukan karena sesak nafas, tapi
karena too much pekerjaan yang kudu diselesaikan di bulan Maret-Mei ini. Mungkin
karena salah perhitungan, terlalu banyak ambil banyak project, sedang saya juga
punya beberapa pekerjaan kampus dan target pribadi yang kudu diselesaikan. Semalam
saya list semua dedline-nya dan kemudian saya pening sendiri. Bagaimana saya
harus menyelesaikan ini semua?
Saat bangun tidur pagi harinya,
list pekerjaan itu juga yang masih saya ingat. Duh parah yah. Tapi seperti saya
bilang. Jika Allah ingin kasih kita kebaikan. Allah akan kasih solusi dari
jalan yang tak pernah kita duga. Lama saya tak mendengarkan MQ FM. Dan pagi ini
saya kangen banget dengerin kajian MQ FM. Materi kedua tentang istighfar.
Ustadz yang mengisi kali ini bercerita tentang kisah Ahmad Bin Hambal. Suatu hari
Ahmad bin Hambal tiba-tiba terdorong untuk melakukan perjalanan ke suatu
daerah. Ada satu hal menarik di daerah tersebut, disana dia berlangganan roti
dari seorang penjual roti. Yang unik dari tukang roti ini, dia selalu
beristighfar sepanjang pekerjaannya.
Ahmad bin
Hambal bertanya “mengapa engkau selalu beristighfar” lalu si tukang roti
bercerita “Allah selalu memudahkan urusanku, selalu mengabulkan permohonanku
sejak aku sering beristighfar. Sejak itu aku tidak pernah berhenti
beristighfar. Namun ada satu keinginan aku yang belum Allah kabulkan.” “Apa
keinginanmu itu?” tanya Ahmad bin Hambal penasaran. “Aku terinspirasi tentang
keutamaan istighfar dari Ahmad bin Hambal dan aku ingin sekali bertemu
dengannya, namun Allah belum mengabulkannya.” Terharu Ahmad bin Hambal
mendengar itu dan ia pun lantas memeluk si tukang roti “Akulah Ahmad bin Hambal”
dan si tukang roti pun sangat gembira mendengarnya “berarti Allah telah
mengabulkan semua permohonanku.”
Ada kisah
inspiratif lain, kali ini tentang seseorang sebut saja Andi yang sedang kuliah di
luar negeri dengan beasiswa namun entah dengan alasan apa, beasiswanya
tiba-tiba dicabut sedang dia belum menyelesaikan studinya. Andi mencoba mencari
alternatif pekerjaan sampingan. Apapun pekerjaan halal yang ditawarkan kala itu
dia ambil, bahkan termasuk membersihkan toilet. Namun tetap tak cukup untuk
membayar biaya kuliah dan biaya hidup keluarganya.
Satu ibadah
yang tak pernah ditinggalkan Andi adalah shalat Subuh berjamaah. Dia selalu
mengerjakannya di masjid meski jarak masjid dan flat-nya jauh, dia harus berkendara
khusus untuk mencapai masjid tersebut. Di luar negeri yang muslimnya minoritas
masjid sangat jarang. Karena suaranya bagus, Andi sering menjadi imam sholat di
masjid tersebut dan setelah itu dia berdiam sejenak di masjid melantunkan doa-doa
yang lebih panjang dari biasanya.
Satu minggu
berlalu. Seseorang yang rupanya sering memperhatikannya mendekati dia setelah
selesai shalat Subuh di masjid tersebut. Dia bertanya “apakah ada masalah?” Andi
menjawab “saya baik-baik saja” lalu orang tersebut bertanya lagi “bagaimana
dengan kuliah kamu?” barulah Andi berkisah tentang beasiswanya yang dicabut dan
dia sedang kebingungan bagaimana harus membiayai kuliahnya. Dia tidak mau
pulang ke Indonesia sebagai orang yang gagal. Andi bilang hanya Allah yang dapat
membantu saya, makanya saya memperpanjang doa-doa saya disini.
Beberapa hari
kemudian, Andi bertemu dengan bapak tersebut lagi. Kali ini si bapak menawarkan
mobil tumpangan, mengantarkan Andi pulang. Ketika Andi turun, si Bapak
memberikan amplop dia bilang “ini dari Allah, terimalah” belum sempat Andi
menjawab, mobil si Bapak sudah berlalu dan sejak itu Andi bahkan tak pernah
bertemu lagi dengan Bapak tersebut.
Saat pulang ke
rumah, Andi menyerahkan amplop itu kepada istrinya. Istrinya bertanya “ini dari
siapa, Mas?” Andi bilang “ada Bapak yang menyerahkan amplop ini kepadaku dan
dia bilang ini dari Allah.” Tatkala mereka membukanya, mereka takjub, amplop
itu berisi uang yang jumlahnya sangat lebih dari yang mereka butuhkan. Mereka
butuh $4000 dolar kala itu dan Allah memberinya $12000.
Ini kisah nyata
yah temans. Allah Maha Kuasa untuk menolong kita dengan caranya yang indah. Dan
hanya Allah yang mampu menolong kita disaat bagaimanapun. Allah bilang juga kan
tuh di surat Al Baqarah “Allah tidak akan membebani seseorang di luar
kemampuannya.” Saya kembali melihat list pekerjaan saya yang banyak banget itu.
Dan yah ini belum apa-apa dibanding problem pak Andi tadi. Saya tersenyum, saya
ambil netbook, dan menuliskan kisah inspiratif di atas, sayang jika dilewatkan.
Saya yakin
Allah akan membantu saya menyelesaikan semua problem ini. Bismillah, insyaAllah
saya bisa menyelesaikannya. Ayo temans, jika kampu punya masalah apapun
kembalikan semuanya sama Allah artinya minta sama Allah agar diberi kekuatan
untuk menyelesaikan semua problem hidup kita. Spirit keyakinan ini yang insyaAllah
akan memberikan energi yang lebih besar untuk kita menyelesaikan segala sesuatu
yang telah kita mulai. Di saat saya merasa berat, Allah selalu punya cara indah
untuk menunjukkan saya pada kebaikan. Dan ini pun bukan kali pertama.
image source: https://leaderchat.org
0 komentar:
Post a Comment