Home » , » Jebakan Pendidikan

Jebakan Pendidikan

Ada sebuah pidato menarik dari Erika Goldson, wisudawan terbaik di suatu high school di New York pada tahun 2010. Ada satu statemen yang sangat menarik bagi saya, begini kira-kira yang dikatakan oleh Erika “Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini. Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran hanyalah sebuah pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai terbaik di setiap subyek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar. Dan jujur saja, sekarang saya mulai ketakutan...”

Apa yang sebenarnya ditakutkan oleh Erika? Dia takut karena selama ini hanya “terjebak” untuk mendapatkan nilai tinggi sementara dia tidak tahu bagaimana cara mengembangkan dirinya, skill, hobi, atau mungkin hal lain yang sejatinya harus dia miliki untuk menyongsong kehidupan paska kampus (baca masyarakat). Erika sadar bahwa dia terlalu sempit mengartikan makna belajar. Bukanlah pelajaran yang sesungguhnya adalah kehidupan?

Ketika kita ditanya mengapa harus kuliah S2 atau S3? Jawabannya pasti beragam kan? Ada yang untuk menambah ilmu. Apakah tambahan ilmu saja cukup? Agar mudah dapat pekerjaan. Ah ini mah pragmatis banget. Untuk dapetin gelar dan prestise di masyarakat. Hm...gelar dan prestise itu sekarang bisa dibeli, ngapain harus kuliah tinggi ngabisin duit banyak? Lalu untuk apa? Mari kita jawab sesuai hati nurani masing-masing. Jawaban-jawaban itu tidak salah, tapi menurut saya belum tepat.

Dunia kita luas kawan, mari kita buka pintu dan jendela untuk melihat dunia luar. Permasalahan umat ini terlalu banyak dan tidak akan selesai jika kita hanya “belajar teori”. Problem masyarakat ini tidak akan selesai di tangan mahasiswa yang hanya mengejar nilai tinggi (tanpa karya). Akankah kaum terdidik ini dominan menjadi menara gading di masyarakat? Mari kita belajar di luar kebiasaan, mari kita berfikir di luar kebiasaan, dan mari kita bertindak di luar kebiasaan. Dan mari kita berikan yang terbaik semampu kita untuk umat ini.

Alangkah syahdu menjadi kepompong; berkarya dalam diam, bertahan dalam kesempitan. Tetapi bila tiba waktu untuk jadi kupu-kupu, tidak ada pilihan selain terbang manari, melantun kebaikan di antara bunga, dan menebar keindahan pada dunia. Alangkah damai menjadi bebijian; bersembunyi di kegelapan, menanti siraman hujan, menggali hunjaman dalam-dalam. Tetapi bila tiba saat untuk tumbuh dan mekar, tidak ada pilihan kecuali menyeruak menampilkan diri; bercecabang menggapai langit, membangkitkan buah manis di setiap musim pada segenap penghuni bumi. (kutipan puisi Salim A. Fillah)

Saya cemburu kepada puisi ini. Alangkah merugi jika mahasiswa yang sekolah tinggi itu hanya menjadi kepompong dan biji. Terjebak di zona nyaman. Mari kita berjuang untuk manjadi kupu-kupu dan menjadi tanaman yang tumbuh kokoh. Memang tidak mudah, tapi Insya Allah dapat kita upayakan.

Terakhir, saya copas salah satu status FB awardee LPDP (hehe...maaf belum ijin). Saya suka status ini: “Carilah ilmu untuk ilmu itu sendiri! Bukan untuk yang lain! Karena hanya dengan itu kita akan mendapatkan keberkahan dan kemanfaatan suatu ilmu. Ketika pak Eko Prasojo, Wamen Aparatur Negara ditanya mengenai tips menjadi profesor di usia muda, beliau menjawab ‘justeru karena saya tidak terfokus pada gelar profesornya, tetapi pada proses penciptaan karya yang dihasilkan secara kontinyu dan konsisten.’ Ketika ayahanda seringkali ditanya mengenai tips sukses mendidik dan menyekolahkan anak, seringkali ia menjawab ‘Kuliah bukan untuk menjadi pegawai, mesantren bukan untuk menjadi kyai, pelajarilah ilmu, dan yakinlah Allah akan menghadirkan takdir terbaik bagi para pecinta dan pengamal ilmu. Barangsiapa mengamalkan apa yang telah diketahuinya, maka Allah akan mengajarkan ilmu yang belum diketahui orang tersebut.”


Sebuah refleksi di perkuliahan tengah semester 1, Insya Allah masih ada waktu cukup untuk berbenah. 

3 komentar:

  1. Menarik sekali mbak artikelnya. Ijin share di blog saya njih. Jazakillah khairan katsir.

    ReplyDelete
  2. Dahsyat ukh' like bingettt daahhh

    ReplyDelete
  3. Dahsyat ukh' like bingettt daahhh

    ReplyDelete

Popular Posts

 
Support : facebook | twitter | a-DHA White Series
Copyright © 2013. Moving Forward - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger