Sebuah catatan singkat yang aku temukan di dinding meja belajar di kamar di rumahku (dengan sedikit editing).
Ingatlah sebuah kehidupan rumah tangga tidak akan berjalan harmonis ketika setiap pasangan yang menapakinya saling menuntut dan selalu berharap setiap haknya harus dipenuhi. Tanamkanlah dalam dirimu rasa ingin memberikan yang terbaik buat pasangan hidupmu, mempersembahkan sebaik-baiknya pelayanan buatnya dengan penuh keikhlasan dan keridho-an walaupuan pahit, agar kamu mendapatkan buah keikhlasan pengabdianmu kepadanya di akhirat kelak.
Ingatlah untuk selalu berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Ingatlah dalam kehidupan rumah tangga harus ada kepemimpinan dan ketundukan, di sana ada ajakan dan ada ikutan, ada perintah dan ada ketaatan, serta ada hak dan ada kewajiban.
Dan terakhir, ingatlah untuk tidak pernah mengeluh dengan apa yang kamu lihat, kamu rasa, dan kamu dengar. Kau hanya memiliki dua jalan untuk menyikapi itu, bersabar atau bersyukur. Itulah yang menjadikanmu mulia dalam pandangan Sang Kholik, sehingga surga akan menjadi akhir dari segala-galanya. Akhir dari sabar dan syukurmu meniti kehidupan rumah tangga yang tak selalu berjalan mulus. Akhir dari segala keikhlasanmu meniti kehidupan rumah tangga yang mungkin penuh liku.
“Ingatlah hidup ini adalah sebuah ujian, hadapilah dengan lapang, bijak, dan baik.”
0 komentar:
Post a Comment