Home » , » Kuliah ke Luar Negeri, Siapa Bilang itu Mimpi?

Kuliah ke Luar Negeri, Siapa Bilang itu Mimpi?

Konkuk University, Seoul Korea

If you think you can so you will can. Kalimat itu yang selalu memotivasi saya untuk komitmen pada cita-cita yang satu ini. Study abroad. Beberapa waktu lalu saya mendapatkan surat dari salah satu siswa saya di sekolah. Surat itu berisi beberapa paragraf yang ditulis dalam bahasa Inggris yang cukup rapi. Saya sangat tertarik dengan content surat itu. Dia bercerita tentang mimpinya untuk jalan-jalan ke luar negeri. Dia bercita-cita pergi ke Jepang. Dan luar biasanya dia bisa mendeskripsikan tempat-tempat yang ingin dia kunjungi sekaligus keindahan alam di Jepang. Usianya padahal baru 11 tahun. 

Menurut seorang narasumber, mimpi itu perlu divisualisasikan. Saya bercita-cita kuliah ke luar negeri, maka cara untuk menguatkan komitmen saya terhadap mimpi itu adalah memvisualisasikan negeri dan universitas yang akan saya tuju. Misalnya saya bercita-cita kuliah di Konkuk University Korea, maka saya harus memvisualisasikan gambar South Korea and Konkuk University dimanapun. Terutama di tempat-tempat yang sering saya lihat, ex: dinding kamar saya, wallpaper laptop saya, or whatever. Selain itu, saya harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang negara yang akan saya tuju. Bagaimana kondisi geografisnya, masyarakatnya, budayanya, musimnya, and all about that country. Jika perlu secara spesifik saya hubungi profesor University yang bersangkutan untuk membangun link agar mudah mendapatkan rekomendasi dan pendamping riset di sana.

Nah mengapa saya tertarik study abroad di Korea Selatan. Pertama, kultur riset ilmiahnya cukup bagus. Kedua, budaya ilmiah dan budaya kerja masyarakat bagus, sama seperti di Jepang. Ketiga, syarat beasiswa tidak terlalu rumit dibandingkan Jepang yang sangat ketat dengan masalah administrasi. Untuk skor TOEFL pun tidak ditentukan minimalnya, seperti Jepang skor TOEFL minimal 550. Kelemahan saya untuk study lanjut ke luar negeri adalah masalah bahasa. Saya belum PD jika apply beasiswa dengan kemampuan bahasa Inggris yang masih pas-pasan. Sebenarnya jika mau nekad sih bisa saja :)).

Beberapa waktu lalau dalam perjalanan kereta api Bandung-Yogyakarta, saya sharing dengan seorang teman.  Teman saya ini baru saja daftar beasiswa di Jepang (saya lupa nama beasiswanya). Dan beliau optimis diterima karena profesor disana sudah menyatakan tertarik dengan proposal researchnya rekan saya ini. Kemudian saya iseng tanya berapa skor TOEFL-nya, beliau jawab sekian ratus (skor TOEFLnya beda beberapa poin dengan saya), dan saya juga tanyakan IPK-nya (dan IPK saya sedikit di atas beliau). Saya tanyakan "mba ko percaya diri mendaftar dengan skor TOEFL yang tidak mencapai 550? padahal saya selalu meras tidak PD melamar beasiswa ke luar negeri karena skor TOEFL saya belum 550." Jawaban beliau sederhana "melamar beasiswa ke luar negeri itu butuh keberanian." perkara TOEFL skor-nya berapa itu jangan dijadikan minder deh, coba saja daftar dulu siapa tahu diterima. Jika Allah menghendaki Insya Allah akan diberikan banyak kemudahan ko."

Lalu bagaimana dengan kelemahan conversation saya? "Membuat habbits atau kursus conversation." Yah problem saya sebenarnya sudah beliau jawab bagaimana solusinya. Kelemahan saya adalah belum PD karena  skor TOEFL saya yang belum nyampe 550 dan conversation saya masih lemah. So, perlu belajar lebih keras belajar bahasa Inggris. Itu solusinya. 

special message:
Give and do more, tri, so you will get even more. It's habbits to success. Everybody has great potential to be success. The greatest hope will build if you can give more and give the best to your works (pray and ikhtiar). Please invert your time and get your dream to study in Korea :)). May Allah bless, me. Think the best, do the best, life the best :))

2 komentar:

  1. Kalo ada niat pasti ada jalan. Man jadda wa jadda! Semangat, gue juga pengen kuliah ke eropa

    ReplyDelete
  2. insyaallah, apa bisa saya seperti itu yaa? kuliah di luar negeri

    ReplyDelete

Popular Posts

 
Support : facebook | twitter | a-DHA White Series
Copyright © 2013. Moving Forward - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger