Tulisan
ini sengaja saya buat untuk meluruskan beberapa cara pandang yang salah
mengenai produk herbal dan bahan kimia. Banyak yang promosi kosmetik herbal dan
mengatakan “kosmetik ini bebas bahan kimia.” Banyak juga yang promosi obat
herbal dan mengatakan “obat ini bebas bahan kimia.” Benarkah? Saya pribadi
tidak percaya dengan pernyataan itu. Ketemu pembeli mahasiswa kimia pasti
satatemen itu langsung diprotes. Mengapa statemen itu salah?
Dosen
saya yang mengajar mata kuliah Kimia Fisika, Prof. Utoro Yahya mengatakan bahwa
Life is Chemistry, No Life Without
Chemistry. Itu statemen yang pertama kali beliau sampaikan di kuliah
perdana Kimia Fisika saat saya S1 beberapa tahun lalu. Beliau adala salah satu dosen
favorit saya, saya suka gaya mengajarnya yang unik dan orangnya juga unik
hehe...penyuka angka 7, katanya angka keramat. Dari pernyataan beliau saya
menyimpulkan bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari zat-zat kimia, semua
kehidupan kita adalah kimia, bahan kimia adalah penyusun kehidupan kita. Jadi
kalau ada yang bilang anti bahan kimia, produk a, b, c dst bebas bahan kimia itu
tidak benar. Sekarang kita buktikan dulu deh bahwa kita hidup dalam
ketergantungan dengan bahan kimia.
Pertama,
semua yang kita makan dan minum adalah bahan kimia. Kita minum air putih setiap
hari, terserah jenis airnya deh, mau air putih air berwarna whatever...yang
jelas air adalah zat kimia dengan rumus molekul H2O (dihidrogen oksida). Air
juga sering dipakai sebagai pelarut bahan kimia lain, meskipun gak semua bahan
kimia dapat larut dalam air. Nasi atau sejenisnya yang kita makan, mengadung
karbohidrat. Karbohidrat adalah bahan kimia. Sayuran dan lauk yang kita makan, ada
yang mengandung protein, vitamin, zat besi, kalsium, kalium, dll dan itu semua
bahan kimia. Protein merupakan polimer, monomernya adalah asam amino. Biji-bijian
atau umbi yang kita makan juga merupakan polimer yang disebut pati/amilum. Polimer
adalah bahan kimia, ada kajian khusus tentang Kimia Polimer. Coba deh cek
daftar tabel periodik unsur-unsur kimia, disana ada besi (Fe), kalsium (Ca),
kalium (K), dll. So semua bahan makanan yang kita makan mengandung bahan kimia.
Buah-buahan yang kita makan mengandung vitamin C itu juga bahan kimia. Piring/mangkok/gelas
yang kita pakai untuk makan terbuat dari polimer melamin, monomernya tersusun
dari fenol formaldehida. Jadi kesimpulannya kita setiap hari makan dan minum selalu
dengan bahan-bahan kimia.
Kedua,
semua barang yang kita pakai terbuat dari bahan kimia. Baju, tas, sepatu,
sandal, dll bahannya tersusun dari polimer, polimer tersusun dari monomer-monomer.
Contoh baju ada yang terbuat dari serat alami, polimernya disebut selulosa,
kalau dari serat sintesis polimernya disebut nilon, monomernya tersusun dari
asam adipat dan heksametilena diamin. Wol sintesis terbuat dari polimer yang
disebut dakron, monomernya tersusun dari metil tereftalat dan etilena glikol. Kantong
plastik, botol plastik, tali plastik, dan barang-barang plastik yang sering
kita pakai terbuat dari polietilena atau polipropilena yang juga merupakan
polimer. Ban mobil atau motor, terbuat dari getah alami dengan monomer
isoprena, ada juga yang terbuat dari karet sintesis polibutadiena dan
poliester. Peralatan elektronik yang kita pakai juga tersusun dari polimer. So,
semua barang yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari terbuat dari bahan
kimia. Apa bisa manusia hidup tanpa bahan kimia sehari saja? Gak makan, gak
minum, gak berpakaian hehe...ngeri dong.
Ketiga,
kosmetik dan obat-obatan semuanya mengandung bahan kimia. Kalau beli obat atau
kosmetik, coba deh cek ingredients-nya. Semua ingredients obat dan kosmetik
adalah bahan kimia. Sekarang bagaimana dengan yang ada embe-embel herbal? Semua
herbal juga mengandung bahan kimia. Bahan kimia dapat diperoleh dari sintesis bahan
alam (hewan dan tumbuhan) sehingga disebut bahan kimia alami, bisa juga
diperoleh dengan cara sintesis buatan. Contoh pewarna. Zat pewarna dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu yang masuk dalam kelompok certified color
(diekstrak dari pigmen tumbuhan/hewan), dan uncertified color (diperoleh dengan
sintesis buatan). Zat warna antosianin (penyebab warna orange, merah, ungu,
biru) dapat diekstrak dari bunga dan buah. Pewarna alami putih untuk kosmetik
yang biasa digunakan adalah titanium oksida. Sedangkan pewarna sintesis
contohnya adalah violet GB (ungu), fast green FCF (kuning), amaranth (merah). Nama-nama
tersebut merek dagang loh ya. Kitosan juga banyak dipakai pada kosmetik, kitosan
ini dapat diperoleh dengan cara alami (sintesis dari cangkang chrustacea
ex-udang) dan bisa juga sintesis buatan.
Habatussauda
katanya terbuat dari Nigella sativa L. 100%, lalu apakah bebas bahan kimia? Tidak,
justeru kandungannya zat kimia semua. Buah dan biji Nigella sativa L mengandung
minyak atsiri yang terdiri dari carvon, limonene, pcymene, trans-anethole,
selenim, saponin, tokoferol, thymol, thymoquinone, asam lemak, dan asam amino
esensial. Nah loh itu kan zat kimia semua. Yakin kalo tumbuhan ini bebas dari
zat kimia berbahaya? Belum tentu juga. Jika tanaman ini tumbuh di atas tanah
yang tercemar bahan kimia berbahaya (B3) tinggi, contoh tanah yang tercemar logam
berat seperti merkuri (Hg), kromium (Cr), dan timbal (Pb), maka zat pencemar dapat
teradsorb ke dalam akar, batang, daun, dan juga buah dan biji sehingga tanaman
jadi tercemar. Jadilah tanaman ini mengandung bahan kimia berbahaya. Apakah saat
proses ekstraksi zat pencemar ikut terkestrak? Mungkin perlu dilakukan uji lab
untuk menjawabnya. Minyak zaitun juga mengandung asam lemak tak jenuh dengan
ikatan rangkap tunggal yang didalamnya ada asam oleat (omega 9) dan asam
linoleat (omega 6) dengan kadar 65-85%. So, obat herbal dan kosmetik herbal
juga mengandung bahan kimia kan. Zat kimia alami pada umumnya relatif lebih
aman dibandingkan zat kimia sintesis.
Kesimpulannya,
tidak ada satupun sains dan teknologi yang digunakan manusia yang bebas dari
bahan kimia. Jadi kalau masih ada yang mengatakan produk a, b, c, sampai z
bebas dari bahan kimia mungkin informan tidak tahu apa itu bahan kimia (nah makanya
itu saya beri tahu :D). Dan akan lebih bijak bagi para penjual produk herbal jika
diinformasikan kepada pembeli bahwa produk tersebut bebas dari bahan kimia
sintesis, bukan bebas dari bahan kimia (saja). Jadi kan kalau jual produk gak terkesan
mengelabui pembeli hehe... Sekian informasinya, semoga bermanfaat. Correct me
if I wrong!
Notes:
Thanks
a lot untuk mbak Suci atas diskusinya, telah menginspirasi saya untuk menulis
artikel ini :).
Pembalut Herbal Avail Solusi Kesehatan Wanita
ReplyDelete