“Semoga
Allah merahmati seseorang yang mencari penghasilan secara baik, membelanjakan
harta secara hemat dan menyisihkan tabungan sebagai persediaan di saat
kekurangan dan kebutuhannya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).”
Tung Desem Waringin dalam bukunya
Life Revolution menyebutkan bahwa orang yang bermental kaya, menengah, dan
miskin, dibedakan dari cara mereka membelanjakan uang. Orang bermental miskin
saat mendapat uang langsung menghabiskannya, jika ada sisa disisihkan untuk
beramal atau investasi. Mental menengah akan menyisihkan sebagian untuk ditabung
atau diinvestasikan, sisanya dihabiskan. Sayangnya, saat hasil investasinya sudah
terkumpul dihabiskan untuk membeli barang konsumtif. Sedangkan orang bermental
kaya akan menyisihkan terlebih dahulu uangnya untuk beramal dan investasi, sisanya
dihabiskan. Jika uang sudah terkumpul ia manfaatkan untuk investasi kembali
atau membeli barang/jasa produktif. Kategori barang/jasa produktif adalah yang
mampu memberikan income, termasuk berupa intangible
asset seperti seminar atau
pendidikan. Termasuk mental yang manakah kamu?
Seorang entrepeneur muslim harus
memiliki mental kaya, mendapatkan penghasilan dengan cara halal,
membelanjakannya dengan baik, dan menyisihkannya untuk kebutuhan di masa datang.
Mental kaya bukan tentang banyak sedikitnya uang yang diperoleh, tapi bagaimana
mengelola uang dari banyak sedikitnya uang yang dimiliki. Langkah awal yang
harus dilakukan adalah alokasi pendapatan berdasarkan pengeluaran penting,
sebagai contoh 5% untuk sedekah, 20% untuk investasi, 10% untuk cadangan dana
darurat, 15% hiburan, 45% untuk kebutuhan pokok. Besaran alokasi disesuaikan
dengan kemampuan dan kebutuhan. Poin pentingnya adalah sisihkan terlebih dahulu
untuk sedekah dan investasi. Mari kita belajar untuk menumbuhkan pendapatan, untuk
memiliki mental kaya dari hal yang paling sederhana: mengelola uang.
Pertanyaannya adalah
diinvestasikan ke mana uang saya? Ada dua jenis pendapatan, yakni aktif income
dimana kamu mendapatkan uang dari hasil usaha sendiri dan pasif income dimana
kamu mendapatkan uang dengan cara mempercayakan pengelolaan uang pada usaha orang
lain atau usaha kamu sendiri yang sepenuhnya dikelola oleh orang lain. Berkembangnya
start up fintech atau financial technology sangat mempermudah kita untuk menumbuhkan
pasif income. Sebut saja ada bibit id, bareksa.com, klikmami.com, indopremier.com,
Bukalapak dan Tokopedia juga menyediakan menu investasi kerjasama dengan bareksa
dan platform investasi lainnya. Atau sebut lagi ada Tani Joy dan i-Grow, crowdfunding
investasi di sektor peternakan dan pertanian; investproperti.id, crowdfunding
syariah untuk investasi dalam sektor proverty; dan masih banyak lagi. Semua
platform investasi tersebut trusted
karena diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Apapun start up investasi
yang kamu pilih nantinya pastikan mereka terdaftar di OJK.
Saya menyarankan mahasiswa untuk
belajar memiliki pasif income karena sangat fleksible dengan berbagai kesibukan
sebagai mahasiswa. Bagaimana memilih investasi yang tepat? Pertama, kenali
berapa besar kemampuan budget awal. Jika budget kecil misalnya dibawah Rp100.000
maka dapat memilih produk investasi pasar uang. Pembelian minimun pertama dan
selanjutnya untuk kategori produk ini mulai dari Rp10.000, misalnya di bibit.id
atau Bukalapak. Platform lain umumnya memberikan batasan minimum pembelian
pertama dan selanjutnya sebesar Rp100.000 untuk kategori pasar uang. Produk pasar
uang memiliki risiko paling rendah dibandingkan produk lainnya. Namun return
produk ini paling kecil dan stabil sekitar 3-6% per tahun dari deposito.
Jika budget awal kamu >Rp100.000,
maka dapat memilih produk investasi kategori pendapatan tetap, campuran, atau
saham yang umumnya memiliki risiko menengah ke bawah dan menengah ke atas.
Khusus saham umumnya memiliki risiko tinggi. Risiko pada investasi umumnya
sebanding dengan return (keuntungan). Produk kategori risiko menengah dan
tinggi memiliki return lebih tinggi hingga 18% per tahun. Kamu dapat memilih
berbagai platform investasi yang saya sebutkan di atas untuk menemukan kategori
produk pendapatan tetap, campuran, atau saham. Kamu juga bebas memilih produk
investasi syariah atau non-syariah.
Khusus untuk pemula saya
menyarankan untuk memilih investasi dengan risiko rendah atau menengah ke bawah
pada kategori produk pasar uang atau pendapatan tetap. Jenis investasi ini juga
paling cocok untuk investasi jangka pendek. Kemudian pilih produk investasi
dengan biaya pembelian dan biaya penjualan 0%. Kelebihan investasi pada
platform-platform fintech investasi saat ini adalah modal awal kecil, sangat
bisa disesuaikan dengan kemampuan setiap orang, produk dapat dibeli setiap bulan,
jumlah pembelian bulanan juga bebas sesuai kemampuan dan dalam kondisi mendesak,
kamu dapat segera menjualnya kapan pun.
Jika kamu memiliki budget
investasi awal yang lebih besar kisaran 1-5 juta, maka kamu dapat memilih
investasi bisnis dalam bentuk crowdfunding seperti Tani Joy, i-Grow, atau
Investproperti. Satu poyek bisnis yang ditawarkan umumnya membutuhkan modal
besar dari puluhan hingga ratusan juga rupiah. Dengan sistem crowdfunding
mereka dapat menghimpun modal-modal kecil dari beberapa investor sehingga
terkumpul sejumlah modal yang dibutuhkan. Adapun keuntungan usaha dibagi
berdasarkan jumlah modal yang ditanam setiap investor. Platform ini menawarkan minimal
investasi dalam bentuk slot, di mana harga 1 slot antara 1 – 5 juta tergantung
proyek yang ditawarkan. Kamu bebas untuk membeli berapa pun slot. Jangka waktu
investasi ditentukan, selama jangka waktu tersebut modal tidak bisa diambil
karena digunakan untuk perputaran bisnis. Keuntungan diberikan setiap tahun
tergantung pada jenis proyek. Investasi ini memiliki risiko tinggi, namun ekspektasi
returnnya juga tinggi berkisar antara 10 – 30% per tahun tergantung pada jenis
proyek yang ditawarkan.
Attitude is a reflection of character and character is a reflection of
habit. Jika kamu ingin memiliki karakter
entrepreneur maka miliki habit entrepreneur, miliki mental entrepreneur.
Kebiasaan untuk mengalokasikan aset atau pendapatan dari sejak dini Insya Allah
akan menjadi habit di masa mendatang. Dan ini bukan tentang jumlah uang yang
dimiliki, ini tentang kemampuan untuk mengelola uang yang dimiliki. Yuk mulai
berinvestasi.
[Artikel ini telah dimuat di Majalah SUMMBA, Suara Mahasiswa UMBandung Edisi
01 November 2019, dengan sedikit perubahan judul]
image source: https://www.docusign.com.br/blog/gestao-imobiliaria/
I must appreciate you for taking this step to impart this valuable link here among us. I am sure this content might help many of the seekers. One can learn English in a very easy way, just by downloading English Learning App -Engvarta on your own smartphone, which you can use whenever and wherever you want.
ReplyDeleteEnglish Learning App In India | English Learning App