Nothing impossible and impossible is nothing. Jika Allah berkehendak, maka tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Tidak heran jika kita menemukan orang yang berhasil menggapai sesuatu dari sesuatu yang dianggap orang lain impossible. Bermimpi itu menyenangkan. Dan berhasil meraih mimpi itu lebih menyenangkan lagi. Apa sih kuncinya? Usaha sudah jelas itu merupakan suatu keharusan. Namun ada yang lebih unik lagi. Ini tak kalah penting juga dari usaha. Keyakinan. Keyakinan bahwa Allah itu memang berkuasa untuk mewujudkan impian kita. Keraguan akan kuasa Allah hanya akan mengantarkan kita menjadi orang yang gagal. Kalaupun berhasil, maka keberhasilannya tidak akan memberikan berkah apapun bagi dirinya.
Ini adalah sebuah kisah yang menarik perhatian saya. Bahwa keyakinan akan suatu kebenaran akan mengantarkan pada apa yang dia mimpikan. Kisah ini dialami oleh seorang lelaki, sebut saja namanya Umar. Umar adalah seorang dosen honorer yang penghasilannya pas-pasan. Dalam satu bulan ia mendapatkan insentif mengajar kurang dari 1 juta. Kendaraan ia tidak punya. Jadi kemana-mana naik angkutan umum. Suatu hari, dia hendak berangkat kondangan dengan istrinya. Karena tidak ada kendaraan, Umar ikut mobil carry tua adiknya. Maklum mobil tua, jalanpun tidak bisa cepat dan mesinnya sangat bising.
Saat ditengah perjalanan, tiba-tiba mereka disalip sebuah mobil BMW yang melaju dengan kecepatan tinggi sampai-sampai carry tua itu oleng. Istri Umar yang duduk di depan kaget dan berucap "astaghfirullah...mobil itu cepat sekali. Wah seandainya kita nanti punya mobil seperti itu." ujarnya. Umar yang mendengar ucapan istrinya spontan berucap "Insya Allah kita juga nanti akan beli mobil seperti itu, bu." Adik Umar sebut saja namanya Amir spontan tertawa mendengar ucapan kakaknya, Umar. "Mas, yang bener saja penghasilanmu saja kecil ko mimpi bisa beli BMW. Yang realistis dong kalau bermimpi." ucap adiknya. "Yah..kalau Allah berkehendak kan tidak ada yang tidak mungkin mungkin, Mir." jawab Umar santai. Dalam hati Umar saat itu dia berucap 'Ya Allah tunjukkanlah kekuasaanmu, bahwa suatu saat nanti aku bisa membeli mobil BMW.'
Singkat cerita, dua pekan kemudian, Umar dihubungi oleh seorang kawan lamanya, teman kuliah sewaktu di luar negeri. Sebut saja Toni. Toni ini adalah anak seorang pejabat di zaman Orde Lama. Dia sangat kaya raya. namun karena perusahaannya sedang mengalami bangkrut, dia mencari pinjaman uang sama Umar. Uang yang dipinjam Toni saat itu adalah 30 juta. Umar tahu watak Toni. Kalau sudah pinjam susah balikinnya. Maka diapun mengatakan tidak bisa memberikan pinjaman uang sebanyak itu. Dialog yang terjadi kira-kira seperti ini:
Toni: Mar, aku lagi butuh duit nih. Ente kan teman baik aku, aku pinjam uang ente deh 30 juta
Umar: wah mana punya aku uang sebanyak itu, ente kan orang kaya ngapain harus pinjam-pinjam duit segala?
Toni: iya nih, gue lagi butuh banget. Gue bener-bener lagi gak ada duit nih.
Umar: wah elu kan kalo pinjam duit susah baliknya tuh.
Toni: oh..elu sangsi sama gue. ya udah untuk jaminannya gue bisa gadai-in mobil gue sama elu.
Umar: wah sama aja cuma di gadai-in. Ntar elu tetep susah balikin duit gue. lagian kalau ada apa-apa dengan mobil elu kan gue yang harus ganti.
Toni: (rupanya dia sudah kehilangan akal) ya udah gue jual aja tuh salah satu mobil gue. mobil gua masih banyak. lo tinggal milih salah satu deh.
Umar: (mikir agak lama) emang lo mau jual berapa tuh mobil?
Toni: ya..30 juta gpp lah
Umar: wah uang gue ditabungan hanya ada 27 juta nih
Toni: ya udah lah terserah lo 27 juta juga nggak apa-apa.
Singkat cerita lagi, Umar akhirnya melihat-lihat mobil yang ditawarkan Toni. Dan benar apa yang dikatakan Toni, mobilnya banyak banget. Sampai-sampai besarnya garasi Toni 3x besarnya rumah Umar. Ckckc...saat melihat-lihat, Umar agak kaget melihat salah satu mobil. Yah...tidak ragu lagi, itu adalah mobil BMW yang dua pekan lalu menyalipnya di jalan raya. Umar bertanya ke Toni "boleh gak aku milih mobil ini?" dan Tonipun mengiyakan. Setelah dicoba dan ternyata mobil itu memang masih baru (masih gress katanya..). Umarpun menandatangani jual beli mobil dnegan Toni dengan hanya seharga 27 juta. Subhanallah.
Saat Umar pulang, dia memarkir BMW barunya di depan gang menuju rumahnya. Maklum rumah Umar kan berada di gang yang kecil. Ia memberi tahu istrinya tentang mobil itu. Awalnya istrinya bingung "ko abi bisa beli mobil mewah kayak gini dapat uang dari mana?" saat Umat selesai menceritakan kisah mobil itu, istrinya senang sampai jingkrak-jingkak...
Kekuatan sebuah keyakinan. man jadda wa jadda. Jika Allah berkehendak, maka tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. seorang Umar bisa membeli mobil BMW dengan hanya 27 juta. Dalam kehidupan yang normal, mana ada BMW seharga 27 juta. Harus mengeluarkan uang ratusan juta untuk membeli mobil itu. Dan itu bukan merupakan suatu kebetulan. Itu terjadi atas kuasa Allah. Semoga dengan kisah nyata ini, dapat mempertebak keimanan kita. Amin...
Kekuatan sebuah keyakinan. man jadda wa jadda. Jika Allah berkehendak, maka tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. seorang Umar bisa membeli mobil BMW dengan hanya 27 juta. Dalam kehidupan yang normal, mana ada BMW seharga 27 juta. Harus mengeluarkan uang ratusan juta untuk membeli mobil itu. Dan itu bukan merupakan suatu kebetulan. Itu terjadi atas kuasa Allah. Semoga dengan kisah nyata ini, dapat mempertebak keimanan kita. Amin...
0 komentar:
Post a Comment