Home » » Galau is Galau

Galau is Galau

Saya ingin menulis sesuatu tapi bingung harus memulai dari mana? Saya sering mendengar istilah galau. Saya mencoba mencari arti kata itu di kamus besar bahasa Indonesia. Artinya adalah sibuk beramai-ramai, ramai sekali, atau kondisi pikiran yang kacau. Kondisi saya mungkin lebih tepat dengan pengertian yang ketiga. Akhir-akhir ini saya tidak bisa fokus mengerjakan apapun. Pikiran saya kacau. Entah apa yang saya pikirkan sayapun tidak tahu pasti. 

Jenuh dengan pekerjaan yang saya rasa monoton dan faktor x lainnya mungkin bisa jadi penyebabnya. Setumpuk tugas dengan deadline berdekatan membuat saya justru bingung mana yang harus diprioritaskan. Padahal tuntutan profesionalisme tinggi. Saya tidak berniat mengeluh namun itulah yang membuat saya tertekan akhir-akhir ini. Keadaan semakin memburuk disaat gigi geraham kiri saya tumbuh. Akibatnya, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, dan semakin menambah ketidak mood-an saya mengerjakan tugas-tugas itu. Dokter tidak menyarankan saya minum obat karena khawatir akan memicu komplikasi di lambung saya yang sebelumnya sudah bermasalah. Awalnya saya tetap bisa ceria meskipun ada yang mengganjal, namun sekarang lebih banyak berdiam diri karena untuk bicara saja sulit. Jelas nyata kalau wajah saya tidak mood. Itu komentar beberapa teman. 

Galau. Seharusnya tidak terjadi pada saya saat ini. Justru disaat yang seharusnya saya bisa fokus dan berfikir jernih. Saya sudah berusaha mengatur ritme pekerjaan agar tidak terasa monoton. Berusaha mengatur suasana baru setiap akhir pekan agar saya bisa refresh. Tapi ternyata belum cukup. Sepertinya saya butuh waktu jeda yang agak leluasa untuk kontemplasi. Bukan diakhir pekan, karena toh satu bulan ini sudah ada agenda yang harus saya ikuti di akhir pekan bahkan di hari libur. Saya harus berkontemplasi di sepertiga malam. Betul. Kenapa saya melalaikan itu? Alasan klasik, capek, sehingga kegiatan di sepertiga malam itu juga hanya saya rasakan sebagai rutinitas bahkan sering terlambat bangun menjelang adzan Subuh. Kalau saya memikirkan capek terus sepertinya tidak akan ada ujungnya. Satu pekan ini, tilawah saya juga agak menurun. Waktu jeda istirahat meskipun hanya beberapa menit yang biasanya untuk tilawah lebih banyak saya gunakan untuk memikirkan tugas. Jeleknya lagi hanya dipikirkan tidak segera dikerjakan. Akibatnya bisa ditebak galau...karena tugas tidak kunjung selesai :(. 

Galau seharusnya tidak terjadi jika saya dekat kepada Sang Maha Pemilik Hati dan Pikiran. Dan karena saya menulis ini saya akhirnya dapat menemukan solusinya. Saya butuh ruang lebih lama untuk berkontemplasi dengan Sang Pemilik Hati. Kalaupun saya harus mengeluh, maka lebih baik kepada-Nya-lah saya mengeluh. Kalaupun saya harus meminta solusi, maka lebih baik kepada-Nya-lah saya harus meminta solusi. Bismillah terus berfikir lebih baik, semoga ini akan menjadikan pikiran saya lebih fokus dan jernih. Semoga Allah memudahkan. 

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

 
Support : facebook | twitter | a-DHA White Series
Copyright © 2013. Moving Forward - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger