Home » » Waspadai Stress Pemicu Sariawan

Waspadai Stress Pemicu Sariawan


Pernah mengalami sariawan parah dan berkepanjangan padahal kamu selalu rajin makan buah-buahan? Jangan disepelakan dan harus diwaspadai sebab ia dapat memicu komplikasi penyakit lain. Sariawan merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai di mulut. Dan siapapun bisa mengalami penyakit ini. Sariawan biasanya dialami mayoritas oleh wanita (sebagian pada wanita hamil atau menjelang menstruasi), penderita stress atau pada orang yang di dalam keluarganya emang punya riwayat sariawan.
Saya termasuk yang sering mengalami sariawan parah terutama menjelang menstruasi. Bahkan sebelum saya terapi dengan koyo toksin, hampir dipastikan setiap bulan menjelang menstruasi saya selalu mengalami sariawan parah di ujung gigi graham, di mulut dekat gigi seri, atau bahkan di depan dekat gigi seri. Dan yang lebih parah kalau diketiga tempat itu sariawannya kompak kambuh. Haduh gak kebayang kan gimana rasanya. Sakit banget pastinya. Dan bagi saya sariawan ini adalah penyakit yang dapat memicu penyakit lainnya. Makan apapun gak enak deh. Bukan gak pengen makan, tapi emang mulutnya sakit. Kalau sudah begini siap-siap giliran maag ku yang kambuh. Dan bisa juga menjadi pemicu penyakit lainnya karena kondisi ini juga menyebabkan kekebalan tubuh kita terhadap penyakit menurun. Bahkan kadang kala memicu demam juga. Jadilah gampang drop. So jangan sepelekan penyakit yang satu ini.
Dari beberapa artikel yang saya baca dan dari beberapa pengalaman, saya menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor pemicu sariawan. Pertama, akibat kekurangan vitamin C. Vitamin C bermanfaat untuk mencegah penyakit sariawan dan untuk daya tahan tubuh. Maka tak heran jika seseorang yang kekurangan vitamin C selain dia mudah terkena sariawan, dia juga mudah terkena flu atau radang tenggorokan kalau kondisi tubuhnya lagi kecapean. Kekurangan vitamin C ini menyebabkan daya tahan tubuh lemah sehingga mudah terserang penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus. Vitamin C bisa kita peroleh dengan cara banyak mengkonsumsi buah-buahan atau suplemen khusus vitamin C.
Kedua, sariawan yang rutin terjadi wanita pra-haid seperti yang sering saya alami, biasanya bukan disebabkan karena kekurangan vitamin C tapi karena pengaruh berkurangnya hormon estrogen yang menyebabkan keratinisasi mukosa pada mulut berkurang. Wanita hamil yang katanya juga sering mengalami sariawan parah bisa juga disebabkan karena kekurangan hormon ini atau karena stress, mungkin trauma hamil sebelumnya atau ketakutan pada kehamilan pertama. Jika tubuh kita sulit menghasilkan estrogen secara alami, maka bisa dibantu dengan suplai estrogen dari luar, bisa dengan obat khusus yang dapat merangsang produksi estrogen, makan banyak kedelai atau olahannya, makan suplemen estrogen, atau bisa juga dengan cara menaikkan berat badan, sebab berat badan yang rendah akan menurunkan persentase kadar lemak di dalam tubuh dan menurunkan produksi estrogen. Hm...pantas saja meskipun doping vitamin C saya banyak, dari buah-buahan sampai suplemen vitamin C khusus tetap gak menghilangkan sariawan saya pra-haid soalnya penyebabnya memang bukan karena kekurangan vitamin C tapi karena faktor hormonal ^__^.
Ketiga, stress juga dapat memicu timbulnya sariawan. Ko bisa ya? Yups ternyata stress menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menurun sehingga rentan terhadap penyakit kayak sariawan ini. Saya juga pernah mengalami hal ini. Faktor pemicunya biasanya karena tuntutan pekerjaan dan banyaknya deadline. Saya pernah mengalami sariawan parah sampai sakit dan benar-benar harus bedrest. Pemicunya ternyata complicated, karena faktor perubahan hormon pra-haid dan stress akibat banyaknya deadline yang harus dikejar. Beginilah kalau keseringan multitasking hehe... Selain sariawan, stress berat juga dapat menyebabkan kepala dan pundak menjadi berat, padahal saya bukan pekerja angkat barang berat. Bahkan ngangkat galon ke kamar di lantai 2 aja musti minta tolong orang lain ^^ Sehari-hari kalo lagi gak ngajar lebih banyak di depan laptop. Mengajar hanya 2-3 jam sehari, jadi lebih banyak nongkrong di depan laptop. Obatnya ternyata hanya satu untuk faktor ketiga ini, easy going dalam menghadapi apapun. Pokoknya jangan sampai stress deh. Semua pekerjaan harus dinikmati sehingga kita menjadi enjoy. Stress yang sering saya alami ternyata hanya terjadi di awal saya bekerja, mungkin karena masih adaptasi jadi saya belum bisa enjoy.
Keempat, nggak cocok dengan pasta gigi atau sikat gigi yang sering kita pakai. Nah loh ternyata jangan sepelekan soal pasta dan sikat gigi. Pengalaman saya, sejak saya menggunakan pasta gigi non-detergen seperti Enzim, sariawan saya jarang kambuh. Tapi kalau pas ini habis dan beralih ke pasta gigi yang berdetergen, maka berapa hari kemudian paska pakai langsung timbul sariawan. Bulu sikat giginya juga harus yang lembut, kalau kasar dikit aja bisa membuat kulit di mulut saya luka akibatnya bisa ditebak, sariawan lagi. Hehe...mungkin mulut saya juga emang sensitif. Cari bulu sikat yang lembut gak berarti harus beli yang mahal loh ya, karena pengalaman coba beli sikat yang mahal malah gak cocok karena bulunya kurang lembut.
Kelima, trauma karena tergigit saat makan, terkena makanan yang tajam atau terbentur sikat gigi juga dapat memicu terjadinya luka di mulut dan mengakibatkan sariawan. Bisa juga sensitif terhadap makanan tertentu. Contohnya kalau saya habis makan makanan yang terlalu keras rawan kena sariawan karena mungkin ada dari makanan tersebut yang tajam dan menyebabkan mulut saya terluka. Seseorang dimana orang tuanya juga sering menderita sariawan juga bisa mengalami penyakit ini karena sariawan bisa juga bersifat genetis.
Beberapa hal yang saya lakukan untuk mengurangi resiko sariawan adalah: menghindari banget dari stress-enjoy dengan semua pekerjaan, makan teratur terutama pra-haid, meskipun saya tidak tahu ini dapat meningkatkan hormon estrogen atau tidak namun terbukti makan teratur terutama menjelang pra-haid menyebabkan saya tidak sariawan saat menjelang haid. Terapi koyo untuk menghilangkan toksin dari dalam tubuh. Saya rutin memakai koyo ini selama 2 bulan, di awal terapi saya pakai setiap 3 hari sekali selama 2 pekan, setelah toksin yang keluar lebih sedikit saya rutin memakainya sepekan sekali. Saya juga mengganti pasta gigi saya dengan pasta gigi non-detergen. Berhati-hati saat makan dan sikat gigi. Dan terakhir makan buah-buahan segar atau jus setiap hari. Meskipun porsinya beda-beda, tapi saya setiap hari selalu makan buah-buahan.
So, sebelum kamu terapi agar gak sering kena sariawan, kenali dulu penyebabnya karena kalau sudah diketahui penyebabnya maka pengobatan atau pencegahannya akan lebih tepat sasaran. Terakhir ini penting banget, jika sariawan kamu hanya melokal di satu tempat perlu diwaspadai banget, bisa jadi itu radang akut atau malah kanker. Karena ada juga seorang teman jika kena sariawan selalu di tempat yang sama (ujung lidah), setelah beberapa lama dikonsultasikan ke dokter ternyata itu kanker dan lidahnya harus dipotong. Namun terlambat, kanker keburu menyebar dan akhirnya beliaupun meninggal dunia beberapa bulan lalu. Innalillahi wa innailaihiroji’un. Semoga ini jadi pelajaran bagi kita untuk tidak menyepelekan sariawan.


source of image: http://p.twimg.com/A0KDb6hCcAA5VIP.jpg:large

2 komentar:

  1. Awesome information..
    Keep writing and giving us an amazing information like this..

    BW gan kunjungi nyapnyap.com

    ReplyDelete


  2. Awesome information..
    Keep writing and giving us an amazing information like this..

    ReplyDelete

Popular Posts

 
Support : facebook | twitter | a-DHA White Series
Copyright © 2013. Moving Forward - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger